Wellcome in My Blog Sebening Embun Pagi

Selasa, 08 November 2011

SEBATAS RENUNGAN DIRI


Siang itu terasa panas menyengat, sang matahari terlalu semangat menyinari Dunia. Langit yang biasanya dihiasi awan-awan putih, kini bersih tak terlihat berjejer beruntut.
Tapi angin sepoi-sepoi yang masih berhembus mensejukkan setiap jiwa manusia. Langkahku kian mantap menyusuri jalan dengan semangat, tanganku masih menenteng tas kerja yang isinyapun tak begitu ku pahami, baju yang telah rapi dan tak ku biarkan sedikitpun debu menempel di sepatuku yang mengkilat ini. Harus begitu setiap pagi, jika ada yang terlupakan bakal ada resiko yang harus ku tanggung.
Hidupku bagai di kejar waktu, diselimuti ragu, di paksa menuruti aturan yang seharusnya lebih menghargai manusia. pegawai swasta adalah pilihanku untuk bekal kehidupan di masa depan, tanpa ku fikir ulang keputusan ku. Iming-iming gaji pegawai yang lumayan membuatku berjalan dalam keterpaksaan. Peluang berfikir ku tertutup oleh tumpukan tugas yang menanti tangan ku untuk menyelesaikannya.
Siang itu tepat pukul 12.05 adalah waktu istirahat seluruh pekerja. Akupun ikut bergegas mencari sedikit makanan untuk mengisi kekosongan perut ini, energi ku telah terkuras habis hanya untuk berfikir dalam batasan ruang waktu yang sempit.
Pandangan ku mulai menyusuri setiap makanan yang dijajakan di sepanjang jalan depan kantor ku bekerja, banyak sekali resto, dari resto yang menjual makanan dalam negeri sampai yang luar negeri dan bahkan pedagang yang menjajakan penganannya menggunakan gerobak juga terlihat berjejer rapi.
Hati ku mengajukan pendapat untuk memilih makanan yang mewah dan bergizi, tapi fikiran ku harus memepertimbangkannya kembali mengingat minimnya uang yang berada di dalam dompet ku, tak berfikir lama akupun meninggalkan pendapat nya ( hati ku ) dan kembali memandang satu per satu gerobak-gerobak itu juga makanan yang dijajakan, hingga mata ini terhenti pada satu objek gerobak disitu terpampang jelas nama makanannya “ BUBUR KACANG IJO SEJAHTERA “, sudah tak begitu asing nama itu di mataku, sekitar seminggu yang lalu aku juga meliahat nama itu terpampang di sebuah warung makan yang lumayan megah di persimpangan jalan di ujung sana, juga di pusat perbelanjaan atau mall. “Mungkin itu cabang-cabang nya..” fikir ku. Akupun menghampiri gerobak itu dan langsung memesannya untuk satu porsi. Tak berselang lama, satu porsi bubur kacang hijau itupun terhidang di depanku. Mataku masih menatap mangkok yang berisi bubur itu, tangan ku mulai meraih sendok yang tertelungkup di samping semangkok bubur kacang hijau itu dan sedikit permulaan ku cicipi nya dan terasa begitu nikmat. Tiba-tiba terlintas sebuah fikiran realistis dari kesibukan hari ku menghadapi kekangan tugas yang tak bisa ku lawan.
“ Apa aku harus berganti pandangan dalam menangani financial tanpa harus dikejar-kejar waktu dan tanggung jawab...!!!” ujar batinku.
“ ( Hatiku menjawab ), mungkin harus kamu rubah kehidupan mu sekarang..!?”
“ Tak perlulah! Aku sudah menikmati hasil kerja keras ku sekarang..!!” ujarku dengan perasaan terpaksa.
“ Tapi kamu harus bertarung dengan waktu, mengalah dengan keterpaksaan meski jiwamu tertekan merasa ingin pergi dari raga mu....!!” ucap hatiku sinis.
“ Tapi, aku tak perlu susah payah memulai segalanya dari nol lagi!hanya bermodal selembar kertas, aku bisa menikmati hidup ini, menikmati hasil yang kudapatkan ?!” jelas ku.
“ Hanya jadi kuli kamu bisa bangga! Kamu hanya di bayar atasan mu, atasan mu adalah raja yang bisa menentukan segala-galanya. Sedangkan kamu Apa kamu tak ingin jadi atasan yang enguasai semuanya, bisa hidup lebih bebas tanpa di kejar-kejar waktu sepertimu setiap hari...!?” tegas hatiku.
“ Tapi aku tak ingin melepas kehidupan ku sekarang, hanya untuk pengorbanan dan kerja keras yang tak jelas hasilnya.” ucap ku.
“ Kenapa kau tak mau kerja keras untuk hasil yang belum pernah kau ketahui! Apa kau takut gagal, sebelum kau mencoba! Apa kau takut miskin, hanya karena kau melepas kehidupan mu sekarang!, lalu apa yang bisa kau lakukan? Hanya hidup yang masadepannya di tentukan orang lain!.
Kau bodoh! Tak bisa percaya pada kemampuan dirimu, kau kalah sebelum berjuang.” ujar hatiku.
“ pekerjaan ku lebih menjanjikan! Tak harus bersusah payah memulai segalanya dari nol lagi. Semua itu butuh pengorbanan yang besar?!” aku mulai panas.
“ Kau tak pernah berfikir!? Mereka yang berhasil karena memulainya dari nol, mereka tak takut gagal karena mereka selalu bekerja keras! Mereka juga tak takut miskin karena miskin adalah awal dari kekayaan!. Lalu kau hanya mempunyai mimpi yang tak mengerti kapan akan terwujud! Kau hanya punya fikiran yang buntu, tak bisa berfikir luas!” tukas hatiku.
“ Aku beralu dalam renunganku, aku membisu dalam ucap ku. Aku tertegun dalam jiwaku. Berfikir nyata, bersikap dewasa. Harus bagaimana masa depanku??” aku tertunduk dalam riuhnya Dunia.









Semua yang berakhir bahagia pasti diawali dengan kerja keras, optimisme diri serta diiringi Do'a. Jangan pernah takut miskin, karena dari kemiskinanlah kita bisa merubahnya enjadi kaya. Orang yang takut pada perubahan adalah orang yang tidak berkembang”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar